Inti hidup kita sebenarnya adalah proses, dan hal tersebut akan berhenti setelah kita wafat. Jangan pernah menyepelekan proses, karena dari hal itulah pembentukan karakter kita, siapa dan bagaimana kita. Namanya manusia cenderung ingin kenikmatan, dan yang nikmat itu identik dengan yang instan alias serba cepat. Padahal kalau kita amati dengan baik, seseorang yang menghasilkan sesuatu yang luar biasa dengan melakukan proses akan terasa lebih nikmat daripada seseorang yang langsung terima jadi.
Perhatikan orang yang menang lomba katakanlah dia dapat juara I, perasaan si pemenang ini jauh lebih bahagia daripada orang yang memberi dia hadiah atau piala walaupun sama-sama senangnya karena perbedaan pemaknaan kejadian lomba yang dilalui dengan PROSES perlombaan.
Saya pernah baca awal kehidupan kita saja sudah ditandai dengan adanya proses, mulai dari jutaan benih sperma dan terseleksi 1 benih yang berhasil membuahi sel telur dan itulah jadinya kita, kemudian kita berproses dari segumpal darah hingga menjadi janin yang kemudian lahir ke dunia dengan proses pertumbuhan tubuh dan seiring pula dengan pengertian-pengertian kita tentang hidup.
Proses identik dengan perjuangan, apabila ada yang berkata "hidup adalah perjuangan" itu tidak salah. Dan Tuhan tidak menilai kita dari apa yang sudah kita hasilkan, akan tetapi Tuhan melihat kita pada proses ketika akan mencapai hasil tersebut. Kok bisa ?! bukannya hasil itu sangat ditentukan oleh proses, itu benar, akan tetapi penilaian Tuhan bertumpu pada proses sebenarnya adalah menunjukkan keadilan Tuhan. Kita coba analogikan, contoh pertama, ada orang yang meraih suatu jabatan karena prestasi kerja, akan tetapi prestasi kerja itu bisa diraih karena dia benar-benar meningkatkan kualitas kerjanya karena memang kerja itu diniatkan untuk manfaat bagi orang banyak atau bisa jadi kualitas kerja diperbaiki hanya untuk perhatian atasan perusahaan, lebih bernilai mana ?
Contoh kedua, kita lihat begitu banyak realitas, orang yang melakukan suatu pekerjaan yang mungkin dilihat dari kacamata kita itu berat atau kasar nasibnya masih belum beruntung, dengan orang yang hanya bermodal santai akan tetapi hasilnya lebih baik. Kita pasti bisa menilai, mana yang lebih bernilai ?
Berbeda halnya dengan perspektif kita, ketika kita bertindak untuk tujuan tertentu fokus kita adalah pada hasil, karena orang akan melihat kita dari hasil pekerjaan kita. Tolak ukur kita adalah seberapa banyak & kualitas hasil kita. Untuk menghasilkan yang terbaik kita tidak hanya melakukan secara berkesinambungan, selain itu juga harus berkembang pada metode dan cara kita menghasilkan. Terobosan dan inovasi menjadi lebih berperan. Semua itu adalah bagian dari proses kita
SELAMAT BERPROSES
Catatan Asumsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar