Pencarian

Mengelola Keuangan Keluarga

Mengelola Keuangan Keluarga



Jangan memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah apa yang sekiranya nyaman bagi kita
Warren Buffet


Kelihatannya sederhana, akan tetapi sebenarnya rumit untuk persoalan yang satu ini. Cara pandang kita mengenai perbedaan kebutuhan dan keinginan menjadi tolak ukur utama dalam mengelola keuangan keluarga. Terkadang kita tidak sadar bahwa kita sudah bergaya hidup konsumtif. Perlu kesadaran akan perhatian cermat untuk memilah prioritas kita dalam mengeluarkan uang. Ada beberapa referensi mengenai mengelola keuangan keluarga (MKK), akan tetapi kita coba untuk mengambil ringkasan-ringkasan tipsnya :
  • Dahulukan prinsip berpikir dana sosial (prioritaskan mulai dari keluarga sendiri hingga orang lain) dan menabung atau investasi. Ini terobosan terbaru perkembangan dari MKK yang  berkebalikan dari sebelumnya yaitu prioritas pengeluaran rumah tangga yang sifatnya kebutuhan mendasar. Mengapa dibalik ? karena ketika yang dipikirkan pengeluaran terlebih dahulu maka menabung dan dana sosial hanya akan menjadi sisa pendapatan kita dan efeknya keuangan keluarga tidak menjadi lebih berkembang.
  • Berbelanjalah atas dasar yang benar-benar dibutuhkan. Bila perlu petakan dengan menuliskan apa yang menjadi kebutuhan dasar rumah tangga. Umumnya kita meremehkan pengeluaran di saat baru menerima gaji atau uang hasil usaha yang besar, sehingga lupa untuk memperhatikan pengeluaran yang lebih penting. Kebiasaan-kebiasaan mengeluarkan uang kecil bisa menjadi masalah utama apabila kita tidak kontrol, untuk itu kita harus langsung mengalokasikan tersendiri jumlahnya.
  • Berbelanjalah sesuai dengan uang yang kita punya dan jangan sekali-kali mengharapkan memperoleh uang atau bonus yang datang dikemudian hari. Buatlah dana cadangan untuk hal-hal yang tidak terduga.
  •  Hindarilah hutang yang tidak perlu dan penggunaan kartu kredit bagi kita yang sulit untuk mengendalikan gaya hidup konsumtif. Dua item tersebut hanya betul-betul kita gunakan pada saat darurat seperti biaya kesehatan yang tidak mampu kita antisipasi dan lain-lain.
  • Mengevaluasi dan mencatat setiap biaya yang anda keluarkan. Hal ini bisa menjadi acuan kita untuk merencanakan anggaran ke depan.
  • Tentukan tujuan jangka panjang cita-cita keuangan keluarga kita  agar kita lebih termotivasi untuk terhindar dari hal-hal yang konsumtif. Seperti ingin membeli rumah, naik haji atau cita-cita besar yang lain.

Semoga tips tersebut bermanfaat dan dapat menginspirasi kita untuk dapat memulai keuangan secara efektif.

Sumber :
Catatan Asumsi
www.ayahbunda.co.id
AXISInfo

Artikel yang lain :
Pensil vs Penghapus
Peran Istri

1 komentar:

aula a'lina mengatakan...

really high quality topic,smg bs dipahami dan diterapkan dlm kehidupan sehari2 agar trerhindar dr lebih besar pasak drpd tiang so be samrt with our money :)